Tenate, Oktober 2018, Bertempat di Aula/Ruang Guru SMP Negeri 5 Kota Ternate, diselenggarakan Sosialisasi Penyusunan Soal Berbasis Hots dengan Pemateri Bapak M. Dahlan Siraju, S.Pd dan Ibu Nurjana Husain, S.Pd, didampingi Pengawas Pak Mahmud, S.Pd., MM.
Mencetak generasi pada abad 21 dengan zaman yang sudah serba kompleks tidaklah mudah. Banyak kecakapan yang harus dikuasai generasi ini. Secara garis besar dibagi menjadi tiga, yaitu kualitas karakter, kompetensi, dan literasi.Untuk mencapai semua kecakapan ini diperlukan rangsangan berpikir bagi siswa. Salah satunya dengan memicu anak untuk memecahkan soal atau masalah yang memerlukan keterampilan berpikir.
HOTS merupakan singkatan dari Higher Order Thinking Skills. Jika diterjemahkan maka berarti “Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi.
Soal HOTS dapat diartikan sebagai soal yang mampu merangsang kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Tetapi juga mampu berpikir kritis dan kreatif.
Soal dengan istilah-istilah yang sulit dan belum diketahui atau jarang digunakan belum tentu termasuk soal HOTS, jika tidak melibatkan proses menalar.
Karakteristik Soal HOTS
Soal-soal yang disusun secara HOTS memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
- Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, meminimalkan aspek mengingat dan memahami;
- Berbasis permasalahan kontekstual;
- Stimulus menarik;
- Tidak Familiar;
- Kebaruan.
Tahapan Menyusun Soal HOTS
- Menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal HOTS.
- Menyusun kisi-kisi soal.
- Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual;
- Menulis butir pertanyaan pada kartu soal sesuai dengan kisi-kisi soal. Butir-butir pertanyaan ditulis agar sesuai dengan kaidah penulisan butir soal;
- Membuat pedoman penskoran atau kunci jawaban.
Tips Membuat Soal HOTS
Beberapa tips yang bisa digunakan dalam menyusun soal:
- Diusahakan menggunakan konteks nyata yang mudah dipahami anak.
Buat soal yang nyata dan ada dilingkungan anak untuk memudahkan anak dalam memahami konteks soal. - Buat pertanyaan berdasarkan bagan atau gambar untuk merangsang anak berpikir kritis.
Penggunaan bagan atau gambar dapat merangsang anak untuk berpikir lebih. - Tanyakan alasan dari jawaban yang telah diberikan.
Misalnya disajikan sebuah pernyataan, kemudian tanyakan apakah anak setuju atau tidak dengan pernyataan tersebut. Dilanjutkan dengan meminta alasannya. - Gunakan variasi bentuk soal yang beragam.
Variasi soal yang bisa digunakan berupa isian maupun pilihan ganda
Leave a Reply